(0435) 853 7551 | info@unbita.ac.id






Sejarah

Universitas Bina Taruna Gorontalo



Bina Taruna, sebuah nama yang dahulu dikenal luas sebagai klub olahraga bergengsi, memiliki sejarah yang kaya dan membanggakan dalam dunia bulu tangkis di Sulawesi Utara. Pada era 1980-an, PB Bina Taruna tidak hanya sekadar klub, tetapi juga sebuah simbol kebanggaan bagi masyarakat Manado. Klub ini kerap kali mengharumkan nama kota dengan torehan prestasi gemilang di berbagai kompetisi bulu tangkis, membawa semangat dan kegembiraan bagi para pendukungnya. Namun, cerita Bina Taruna dimulai lebih awal di Kota Gorontalo. Pada tahun 1979, Persatuan Bulutangkis (PB) Bina Taruna didirikan oleh seorang birokrat dan teknokrat visioner, (alm) Ir. Awad Rachman, BRE., MRE. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1971 ini, yang juga menjabat sebagai pejabat di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara, memiliki semangat yang besar untuk memajukan olahraga bulu tangkis di daerahnya. Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, Ir. Awad Rachman membentuk klub yang kemudian menjadi salah satu klub bulu tangkis paling disegani di wilayah tersebut. PB Bina Taruna tidak hanya bertumpu pada semangat dan dukungan masyarakat, tetapi juga pada prestasi yang konsisten. Klub ini secara rutin menorehkan prestasi di berbagai kompetisi regional, dan beberapa pemainnya berhasil terpilih untuk bergabung dalam tim Pra-PON Sulawesi Utara, sebuah pencapaian yang menunjukkan kualitas pembinaan di PB Bina Taruna. Keberhasilan ini tidak lepas dari keseriusan dan visi besar sang pendiri. Pada tahun 1987, Ir. Awad Rachman mewujudkan impiannya dengan mendirikan sebuah gedung bulu tangkis yang sangat representatif di Kota Gorontalo. Gedung ini tidak hanya menjadi tempat latihan, tetapi juga simbol dedikasi PB Bina Taruna dalam mengembangkan atlet-atlet muda berbakat, menyiapkan mereka untuk berkompetisi di tingkat provinsi dan nasional. Namun, perjalanan Bina Taruna tidak berhenti di dunia olahraga. Menjelang masa pensiun, Ir. Awad Rachman, yang juga seorang pecinta olahraga sejati, memutuskan untuk memperluas kontribusi Bina Taruna dengan merambah ke dunia pendidikan. Pada tahun 1992, ia mengambil langkah penting dengan mengubah nama PB Bina Taruna menjadi Yayasan Pendidikan Bina Taruna Gorontalo. Keputusan ini bukan hanya tentang perubahan nama, tetapi juga tentang perubahan misi dan visi, dari sebuah klub olahraga menjadi lembaga yang berkomitmen untuk mencerdaskan bangsa. Langkah pertama Yayasan Pendidikan Bina Taruna Gorontalo di dunia pendidikan ditandai dengan pendirian Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI) Bina Taruna Gorontalo, yang menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Kota Gorontalo. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ASMI Bina Taruna membuka empat program studi Diploma Tiga. Akademi ini segera menjadi pionir dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja. Lulusan ASMI Bina Taruna tersebar di berbagai sektor, baik di pemerintahan maupun di perusahaan swasta, terutama di wilayah Provinsi Gorontalo. Keberhasilan ASMI Bina Taruna tidak membuat Yayasan berpuas diri. Sebaliknya, pada tahun 1999, Yayasan melanjutkan pengembangan dengan mendirikan dua sekolah tinggi baru: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo dan Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo. Keduanya didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi yang berkualitas di bidang administrasi dan teknik, dua bidang yang sangat penting untuk pembangunan daerah. Dalam kurun waktu kurang dari dua dekade, STIA dan STITEK Bina Taruna Gorontalo berhasil membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, dan berdaya saing tinggi. Mahasiswa dan lulusan dari kedua sekolah tinggi ini telah berkontribusi signifikan dalam berbagai sektor, baik di tingkat lokal maupun nasional, menjadikan Bina Taruna sebagai pilihan utama bagi masyarakat Gorontalo yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Namun, ambisi Bina Taruna tidak berhenti di situ. Sejak tahun 2002, cita-cita untuk mengembangkan Bina Taruna menjadi universitas telah dideklarasikan oleh pendiri Yayasan, Ir. Awad Rachman. Ini bukanlah tujuan yang mudah dicapai, tetapi semangat dan komitmen generasi penerus Yayasan Bina Taruna tidak pernah surut. Perjuangan panjang dan dedikasi yang tiada henti akhirnya membuahkan hasil. Pada bulan April 2021, setelah melalui proses merger dan penggabungan antara STIA dan STITEK Bina Taruna, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI secara resmi memberikan persetujuan untuk menjadikan Bina Taruna sebagai Universitas Bina Taruna Gorontalo. Perubahan status ini merupakan pencapaian monumental dalam sejarah Bina Taruna. Dari sebuah klub olahraga kecil yang didirikan dengan semangat dan visi besar, kini Bina Taruna telah tumbuh menjadi universitas yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Universitas Bina Taruna Gorontalo tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Gorontalo, tetapi juga sebuah simbol dari perjalanan panjang yang penuh dedikasi, semangat, dan visi besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

MARS UNBITA

LIRIK MARS UNBITA

UNIVERSITAS BINA TARUNA GORONTALO
WUJUD NYATA DHARMA BAKTI BAGI NEGARA
DALAM MEMBANGUN DAN MENCIPTA KADER BANGSA
SEBAGAI PENGGERAK PELOPOR PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS BINA TARUNA GORONTALO
DENGAN TEKAD TRIDARMA PERGURUAN TINGGI
MENJADI KAMPUS PELOPOR YANG INOVATIF
BINA TARUNA JADI KAMPUS TERDEPAN

UNBITA...UNBITA...
KAMPUS KITA UNGGUL DAN SIAP SEDIA
UNBITA...UNBITA...
KAMPUS BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING

DENGAN SEMANGAT TAK PADAM SEPANJANG MASA
TINGKATKAN MUTU KUALITAS SUMBER DAYA
SINGSINGKAN LENGAN BERSAMA MERAIH CITA
TERUS MAJU..UNBITA KAMPUS TERCINTA

2X (UP)

TERUS MAJU.. UNBITA KAMPUS TERCINTA...

#INFO-UNBITA

Visit Us